Skip to main content

TEKNIK NEGOSIASI


Teknik negosiasi ini bertumpu kepada ketrampilan akan berkomunikasi.
Berkomunikasi dalam hal ini adalah komunikasi 2 arah antara Medical Representative dengan dokter.
Dalam berkomunikasi, dituntut akan adanya penguasaan product knowledge sehingga akan memberikan kepercayaan dan akhirnya keyakinan dari dokter untuk meresepkannya.

Proses negosiasi ini tidak hanya berlangsung dalam sekali pertemuan (detailing), namun dilakukan secara terus menerus dan berkala, karena produk yang ditawarkan berhubungan dengan kesehatan dan bahkan jiwa manusia, dengan demikian tentu saja dokter akan sangat berhati-hati sebelum memutuskan untuk meresepkan sebuah produk.

Ketrampilan untuk meyakinkan ini harus dilatih terus agar tercapai kesempurnaan. Pada awalnya, bisa saja terjadi kesalahan dalam melakukan presentasi produk, namun tidaklah mengapa, karena bisa diperbaiki pada saat itu juga ataupun pada pertemuan berikutnya.

Untuk produk yang masih baru, dibutuhkan usaha yang lebih keras untuk meyakinkan dokter, disinilah penguasaan akan product knowledge berperanan besar. Pengetahuan akan uji klinis dan literatur pendukung akan menambah kepercayaan dokter. Apabila terjadi penolakan, carilah tahu dalam sisi apa penolakan tersebut timbul. Apakah itu dikarenakan Dokter telah berpengalaman dengan produk lainnya atau pun karena masih belum percaya akan tingkat keefektifan produk.

Dalam hal pemasaran produk baru, pihak Marketing dalam perusahaan farmasi tentunya telah memberikan tools yang bisa digunakan. Di antaranya adalah mengadakan acara diskusi ilmiah atau biasa disebut dengan Round Table Discussion (RTD). RTD ini dilaksanakan dengan mengundang pembicara seorang Dokter yang terkemuka, biasanya disebut dengan istilah Key Opinion Leader (KOL). KOL ini yang akan mempresentasikan produk baru tersebut di hadapan dokter lainnya, sehingga diharapkan akan timbul kepercayaan nantinya.

Tugas Medical Representative selanjutnya adalah untuk mengunjungi dokter yang menjadi peserta RTD untuk lebih dalam serta mengulang kembali apa feature dan benefit produk.

Dari sisi ketersediaan produk baru, biasanya ada kebijakan pipe lining dari perusahaan, yakni upaya menyediakan produk baru tersebut di apotek dalam bentuk konsinyasi dalam batas waktu tertentu. Konsinyasi adalah seperti titip jual, yakni apotek diberikan sejumlah produk yang cukup dibayar apabila laku saja, apabila tidak laku, akan ditarik kembali. Biasanya batas waktu yang diberikan adalah selama 3 bulan. Pilihlah apotek besar dan apotek rujukan Dokter sebagai titik konsinyasi, agar proses promosi berjalan optimal. Komunikasikan dengan baik prosedur ini dengan distributor agar terjalin kerja sama yang baik.

Mencari tahu need (kebutuhan) Dokter menjadi kunci pembuka dalam percakapan detailing ini. Pertanyaan yang terbuka dan berkesan meminta pendapat dari Dokter, akan memberikan feed back informasi penting yang bisa digunakan sebagai landasan presentasi produk.

Kalimat awal pembuka seperti: ''Menurut dokter, untuk kasus XYZ, terapi apa yang lebih disukai?”  akan bisa membantu presentasi. Dari jawaban yang diberikan, berikanlah kaitannya dengan produk yang ditawarkan. Apabila Dokter mengatakan ingin memberikan penyembuhan yang bersifat segera dan tuntas, segeralah ungkapkan dan hasil uji klinis produknya ataupun berdasarkan pengalaman pemakaian produk oleh Dokter lainnya (bisa diistilahkan dengan referensi)


sumber: www.ayahsafa.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

Tugas dan Fungsi Medical Representative

Selayaknya pekerjaan dibidang sales (penjualan) dan marketing (pemasaran), profesi medical representative ini dibebani target yang harus di capai. Untuk mencapai target tersebut dibutuhkan strategi yang matang dan handal yang berbeda dengan profesi lainnya dibidang sales dan marketing, strategi ini pun mencakup tugas dan fungsinya yakni sebagai berikut: TUGAS MEDICAL REPRESENTATIVE (MR) 1. Melakukan kunjungan Rutin kepada dokter 2. Melakukan promosi secara beretika dan berkomunikasi atas dasar kejujuran dan ketulusan 3. Menjalin hubungan dan relasi yang baik dengan dokter dan seluruh komponen yang mendukung seperti salesman distributor, apoteker,  bag.  Pembelian dan pengadaan obat di instalasi rumah sakit 4. Mengelola area coveragenya secara profesional sehingga memberikan hasil yang optimal 5. Memberikan laporan secara lisan dan tertulis kepada atasannya secara teratur yang berisi rencana kunjungan, hasil kunjungan, evaluasi kunjungan, aktifitas Kompetitor, dan evaluasi

Definisi Medical Representative (MR)

Ketika anda berada di sebuah rumah sakit, pernahkah anda perhatikan ada beberapa orang yang berkumpul, dengan berpakaian rapi bahkan ada yang berseragam menawan dengan tas kerja di samping atau di punggung nya dan bercengkrama dengan satu sama lainnya yang terlihat berbeda dengan orang-orang lain di sekitarnya yang sedang antri berobat? dan begitu ada seorang dokter terlihat mereka segera mendekatinya dan sembari mengajak berbincang akrab? Itulah seorang medical representative, medical representative atau yang di singkat (MR) bisa di artikan sebagai duta perusahaan / seseorang yang di percaya untuk mewakili perusahaan guna mempromosikan produknya secara profesional,  kredibel dan berintegritas kepada dokter, sehingga dokter tersebut yakin dan meresepkan produk perusahaannya kepada pasien-pasiennya. Istilah lainnya adalah Detailer, karena dalam melaksanakan tugasnya seorang medical representative harus mampu menjelaskan seluk beluk produk yang ditawarkan secara detail kepada cus